Dikecam Usai Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Akhirnya Angkat Suara

  • Ade Ujang
  • Dec 05, 2024

HSTMurakata – Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, menyampaikan permintaan maaf setelah melontarkan hinaan kepada seorang penjual es teh. Insiden tersebut terjadi dalam acara “Magelang Bersholawat” di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (20/11/2024).

Kronologi Peristiwa

Dalam video yang viral di media sosial, Miftah memanggil penjual es teh, Sunhaji, yang sedang berkeliling menjajakan dagangannya. Tanpa diduga, Miftah melontarkan ucapan tak pantas yang membuat Sunhaji terdiam. Aksi tersebut malah disambut gelak tawa para tamu dan jemaah yang hadir.

Sunhaji, warga Dusun Gesari, Magelang, mengaku tersinggung dan kecewa. Meski merasa tertekan, ia tetap melanjutkan berjualan dan berhasil mengumpulkan Rp 35.000 dari hasil penjualan tujuh gelas es teh. “Uang itu buat beli bensin Rp 15.000 dan sisanya untuk sangu anak-anak,” ujar Sunhaji.

Reaksi Gerindra dan MUI

Gerindra, melalui akun resmi @gerindra, mengecam pernyataan Miftah dan menyatakan bahwa perbuatan tersebut tidak mencerminkan nilai yang diajarkan Prabowo Subianto, Presiden sekaligus Ketua Umum Gerindra. Budisatrio Djiwandono, Wakil Ketua Umum Gerindra, juga menyerukan agar tindakan Miftah dievaluasi dan menjadi pelajaran bagi para pejabat untuk menjaga ucapan di ruang publik.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut menyayangkan ucapan tersebut. Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, menegaskan bahwa ucapan tersebut tidak mencerminkan etika yang baik, terutama bagi seorang pendakwah yang diharapkan menjadi teladan.

Teguran dan Permintaan Maaf

Miftah mengaku telah ditegur oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Teguran disampaikan langsung saat Miftah mendampingi Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mayor Teddy meminta Miftah agar lebih berhati-hati ketika berbicara di depan publik.

Miftah akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada Sunhaji dan masyarakat. Permintaan maaf ini diharapkan dapat meredam kekecewaan publik, meski insiden tersebut telah menuai reaksi keras dari berbagai pihak.

Pesan untuk Para Pemimpin

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi pejabat dan tokoh masyarakat untuk menjaga lisan dan menunjukkan sikap hormat kepada semua kalangan, termasuk pedagang kecil yang berjuang mencari nafkah halal.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *