Farah Adibah: Pendidikan dan Pencegahan Pernikahan Dini Jadi Prioritas

  • Ade Ujang
  • Sep 03, 2024

PesonaKalimantan – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar melantik Farah Adibah, S. IP, M. Si sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan di Gedung Idham Chalid, Perkantoran Gubernur Kalsel, Kota Banjarbaru, pada Senin (2/9) pagi.

Dalam pengukuhan itu tampak hadir pimpinan SKPD Pemprov Kalsel, perwakilan Pimpinan Forkopimda Kalael serta jajaran pejabat dan staf BKKBN Provinsi Kalsel.

Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekdaprov Roy Rizali Anwar mengucapkan selamat kepada Farah Adibah atas jabatan yang diamanahkan tersebut.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya terlebih dahulu menyampaikan selamat bertugas kepada Ibu Farah Adibah, S.I.P, M.Si sebagai kepala perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan,” ucap Gubernur Paman Birin.

Paman Birin sangat mengapresiasi kepada jajaran BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan atas sinergi dan kolaborasi yang selama ini telah terjalin dengan sangat baik, khususnya dalam upaya penanganan permasalahan stunting yang menjadi salah satu fokus utama pembangunan kesehatan di Kalsel.

“Kita menyadari bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah lintas sektor yang memerlukan pendekatan komprehensif dan terpadu. Di sinilah peran BKKBN menjadi sangat krusial,” tegas Paman Birin.

Lewat Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), menurut Paman Birin, BKKBN telah berkontribusi signifikan dalam upaya pencegahan stunting, mulai dari edukasi tentang 1.000 hari pertama kehidupan, perencanaan kehamilan yang matang, hingga pembinaan ketahanan keluarga.

“Kita berharap sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan BKKBN dapat semakin diperkuat. Tidak hanya dalam penanganan stunting, tetapi juga dalam berbagai aspek pembangunan kependudukan dan keluarga,” pungkasnya.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia BKKBN, I Made Yudhistira menyebut perlunya membangun kolaborasi antar instansi di daerah. Tentunya lewat pengalokasian dana khusus, ia meyakini akan mendorong program BKKBN akan lebih baik lagi.

“Di tahun 2024 ini, penganggaran dana BKKBN di Provinsi Kalsel memang cukup tinggi yaitu Rp. 76 Milyar. Hanya saja, realisasinya ini yang perlu dukungan oleh Bapak Gubernur Kalsel untuk daerah,” ucap Yudhistira.

Dengan adanya pimpinan terbaru, Yudhistira menaruh harapan kepada Ibu Farah Adibah agar dapat meningkatkan kinerja BKKBN di Kalsel. Ia berharap, peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat terwujud dengan baik.

“Kita akan mengubah strategi, simetris dengan pola yang berbeda dan menyesuaikan kondisi masalah yang ada, tentu kita akan mengecek profil di daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel terbaru Farah Adibah ingin fokus melanjutkan program terkait peningkatan keikutsertaan ber-KB di daerah untuk jangka panjang. Kemudian, ia juga menyoroti soal stunting di daerah lewat pencegahan tentang pernikahan dini.

“Bagaimana kita akan mengedukasi para remaja-remaja biar menuju pernikahan itu benar siap. Baik itu jasmani dan rohani, supaya melahirkan generasi yang lebih baik,” tandasnya.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *