HSTMurakata – Perdebatan mengenai asal usul batik kembali mencuat setelah seorang YouTuber asal Amerika Serikat, IShowSpeed, memakai batik saat naik taksi di Malaysia. Dalam sebuah video, Speed menyebut bahwa batik berasal dari Indonesia, namun sopir taksi Malaysia tetap bersikukuh bahwa batik adalah warisan budaya Malaysia.
Dalam cuplikan video tersebut, Speed bertanya, “Batik is from Indonesia, where is batik from?” Sang sopir taksi dengan tegas menjawab, “Batik is from Malaysia, batik is Malaysian.” Speed kemudian merujuk hasil pencariannya yang menunjukkan bahwa batik memang berasal dari Indonesia, namun perdebatan terus berlanjut di media sosial.
Sejumlah warganet di platform X (dulu Twitter) ramai-ramai menanggapi kejadian ini, menyebut bahwa meski telah dilakukan pencarian, informasi keliru tentang batik asal Malaysia terus berulang. “Speed udah googling ‘where is batik from’, sama tour guidenya masih aja dibilang ‘batik is originally from Malaysian’,” tulis seorang warganet.
Mengapa Klaim Batik dari Malaysia Sering Muncul?
Jika mengacu pada United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), asal mula batik memang sulit ditentukan secara spesifik. Banyak ahli percaya kain batik awalnya dibawa ke Asia melalui rute perdagangan dari wilayah India. Kata “batik” sendiri berasal dari bahasa Melayu-Indonesia yang menggambarkan proses pencelupan kain.
Pada tahun 2009, UNESCO resmi mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia, dan inilah mengapa 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional di Indonesia. Namun, Malaysia juga memiliki tradisi batik sendiri, terutama di wilayah pesisir timur negara tersebut.
Perbedaan Batik Indonesia dan Malaysia
Meskipun Malaysia mengembangkan batiknya sendiri, terdapat perbedaan yang jelas antara batik Indonesia dan Malaysia. Salah satu perbedaan utama adalah teknik pembuatan. Batik Indonesia terkenal dengan teknik batik tulis, di mana motif dibuat secara manual menggunakan canting dan lilin. Teknik ini memberikan nilai seni tinggi pada kain batik. Sementara itu, Malaysia lebih mengutamakan teknik batik cetak dan tidak menggunakan batik tulis.
Dari segi warna, batik Malaysia cenderung memiliki warna-warna cerah seperti merah muda dan hijau, sedangkan batik Indonesia didominasi oleh warna-warna seperti hitam, cokelat, dan emas. Motif yang digunakan juga berbeda; batik Malaysia banyak mengusung tema flora, sedangkan batik Indonesia menawarkan keragaman motif yang kaya dengan makna filosofis.
Meski kedua negara memiliki tradisi batik, pengakuan internasional dari UNESCO menegaskan bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia. Klaim yang sering muncul dari Malaysia mungkin disebabkan oleh keunikan versi batik mereka sendiri, meski tidak sekompleks atau sebersejarah batik Indonesia.