HSTMurakata– Hasil pemilihan presiden AS diperkirakan akan ditentukan oleh perolehan suara di tujuh negara bagian kunci yang dikenal sebagai battleground states. Kondisi ini memaksa para kandidat untuk mengalokasikan lebih banyak waktu dan sumber daya di negara-negara bagian tersebut.
Setelah jeda akhir pekan, mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat bersiap untuk mengunjungi negara bagian penentu sepanjang minggu ini.
Pada Senin (26/8), Trump akan berbicara di hadapan National Guard Association yang mengadakan konferensi di Detroit, Michigan. Ini adalah kunjungan ketujuh Trump ke Michigan, negara bagian yang dimenangkannya pada pemilu 2016 namun gagal dipertahankannya pada 2020 melawan Joe Biden.
Sementara itu, cawapres Trump, Senator JD Vance dari Ohio, akan mengadakan kampanye pada Selasa (27/8) di Big Rapids, Michigan. Trump dijadwalkan kembali ke Michigan pada Kamis (29/8) untuk berpidato di pabrik baja di Potterville, di mana ia akan menyoroti kondisi ekonomi, inflasi, dan sektor manufaktur AS. Setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanan ke Wisconsin untuk bertemu dengan pemilih di La Crosse.
Pada Jumat (30/8), Trump akan melanjutkan kampanye di Johnstown, Pennsylvania, sebelum kembali ke Washington untuk berpidato di depan kelompok konservatif Moms For Liberty.
Di sisi lain, mulai Rabu (28/8), Harris bersama pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Walz, akan melakukan perjalanan dengan bus melewati beberapa kota di Georgia, yang akan berakhir dengan kampanye di Savannah pada Kamis malam. Kemenangan tipis Biden di Georgia pada 2020 menjadikannya kemenangan pertama Partai Demokrat di negara bagian tersebut sejak 1992.
Ini merupakan kunjungan ketujuh Harris ke Georgia pada tahun ini, sekaligus yang kedua kalinya ke Savannah.
Pasca-Kongres Nasional Partai Demokrat yang sukses pada minggu lalu, jajak pendapat nasional menunjukkan bahwa Harris unggul dari Trump, dengan perkiraan lonjakan dukungan pascakonvensi. Beberapa lembaga survei melaporkan bahwa Harris kini memimpin dengan selisih dua hingga tiga poin.
Namun, empat negara bagian lainnya yang menjadi fokus kampanye kedua pasangan, yaitu North Carolina, Arizona, dan Nevada, tetap menjadi medan pertarungan yang tak bisa diabaikan.
Ketujuh negara bagian ini akan menjadi titik fokus bagi keempat kandidat hingga hari pemilihan pada 5 November mendatang.
Negara bagian tersebut memiliki peran krusial dalam menentukan hasil pemilihan karena sistem pemilihan presiden AS tidak didasarkan pada jumlah suara total. Sebaliknya, hasil pemilihan ditentukan oleh suara yang diperoleh dalam Electoral College, di mana pasangan calon yang menang di suatu negara bagian akan mendapatkan keseluruhan suara electoral negara bagian tersebut. Skema ini berlaku di semua negara bagian kecuali Maine dan Nebraska. Negara bagian dengan populasi lebih besar memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pemilihan ini.
Di beberapa battleground states, jajak pendapat menunjukkan persaingan yang sangat ketat. Namun di 43 negara bagian lainnya, posisi Trump dan Harris tampak lebih jelas.
Hasil survei The Washington Post menunjukkan Harris memimpin dengan selisih tipis di Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania, sementara Trump unggul di empat negara bagian penentu lainnya.