Polemik Kabinet di Satu Pesawat: Pengamat Sebut Risiko Tinggi bagi Pemerintahan

  • Ade Ujang
  • Oct 26, 2024

HSTMurakata – Seluruh anggota Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baru saja bertolak menuju Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024), untuk menghadiri pembekalan khusus. Menteri dan pejabat kabinet kompak menaiki pesawat Hercules TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Meski perjalanan berlangsung akrab, pilihan menggunakan satu pesawat untuk banyak pejabat ini memicu sorotan publik, terutama di media sosial.

Beberapa pengguna X, salah satunya akun @_dev***, menilai langkah ini berisiko. “Protokol macem apa ini? C level perusahaan aja gak boleh satu moda,” tulisnya. Kritik semacam ini mencerminkan kekhawatiran akan potensi risiko keselamatan, terutama jika terjadi hal tak diinginkan.

Tak Ada Larangan, Tapi Risiko Tinggi

Pengamat penerbangan Alvin Lie menegaskan bahwa tak ada aturan penerbangan yang melarang pejabat negara menggunakan satu pesawat. “Setiap negara, perusahaan, atau organisasi memiliki kebijakan sendiri terkait hal ini,” ujar Alvin. Meski begitu, Alvin menyebutkan, risiko memang meningkat jika banyak pejabat penting berada dalam satu pesawat. Ia mencontohkan, dalam situasi darurat atau kecelakaan, risiko kehilangan banyak pejabat sekaligus dapat mengganggu kestabilan pemerintah.

Selain itu, Alvin juga menekankan bahwa perjalanan bersama ini berpotensi menimbulkan masalah logistik, seperti keterlambatan atau komunikasi yang terhambat saat berada di dalam pesawat. Karena alasan tersebut, banyak negara melarang presiden dan wakil presiden untuk menggunakan moda transportasi yang sama. Kebijakan serupa juga sering diterapkan perusahaan besar untuk jajaran direksi.

Agenda Pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil

Pembekalan ini dirancang sebagai retret selama tiga hari, mulai dari 24 hingga 27 Oktober 2024, dengan tema utama penggemblengan mental dan membangun sinergi antar-menteri. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebutkan bahwa pembekalan ini bukanlah bentuk ospek atau pelatihan militer, melainkan upaya mempererat koordinasi dalam kabinet untuk memudahkan pelaksanaan program pemerintah.

Para menteri akan menginap di tenda glamping di Lembah Tidar, lengkap dengan fasilitas eksklusif seperti kamar tidur, ruang tamu, dan kamar mandi pribadi. Selama retret, para anggota kabinet dijadwalkan mengikuti sesi pembekalan materi dari Presiden Prabowo, mencakup berbagai topik seperti pencegahan korupsi, perencanaan anggaran, hilirisasi, food estate, dan kampanye makan bergizi.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *