The Shadow Strays’ Mendunia: Ini Resep Timo Tjahjanto untuk Karya Fenomenalnya

  • Ade Ujang
  • Dec 05, 2024

HSTMurakata – Film laga Indonesia kembali mencetak sejarah di panggung dunia. “The Shadow Strays,” karya terbaru Timo Tjahjanto, tak hanya memikat hati penonton lokal, tetapi juga sukses mendominasi Netflix di 85 negara. Film ini bahkan bertengger di peringkat nomor satu Netflix Amerika Serikat, bersaing dengan produksi Hollywood ternama.

Timo, yang dikenal lewat film-film laga seperti The Night Comes for Us dan The Big 4, mengungkapkan keberhasilan ini bukan semata-mata karena kebetulan. Menurutnya, dukungan layanan streaming seperti Netflix menjadi kunci penting. “Netflix memungkinkan film layar lebar dapat ditonton kapan saja dan di mana saja. Jika film banyak dibicarakan, dampaknya langsung terasa secara global,” jelas Timo.

Dibandingkan dengan film Hollywood, keunggulan “The Shadow Strays” terletak pada kebrutalan aksi yang dikemas apik. Timo percaya, brutalitas dengan sentuhan seni bela diri Pencak Silat menjadi daya tarik unik yang tak dimiliki industri lain. “Silat itu brutal sekaligus indah. Koreografinya memberikan kesan emosional yang kuat,” tambahnya.

Kesuksesan ini juga mengingatkan dunia pada jejak film laga Indonesia sebelumnya, seperti The Raid. Joe Taslim, salah satu aktor laga yang membintangi film legendaris tersebut, menyebut The Raid sebagai inspirasi bagi banyak sutradara Hollywood. “Setelah The Raid, cara orang membuat film laga berubah. Indonesia jadi salah satu kiblat film laga dunia,” katanya.

Timo sendiri menegaskan bahwa faktor anggaran tidak menjadi penghalang dalam menciptakan film berkualitas. Meski terlihat megah, biaya produksi The Shadow Strays jauh lebih rendah dibandingkan standar Hollywood. “Di Indonesia, para pembuat film bisa lebih bebas berkreasi tanpa terlalu banyak aturan membebani,” ungkapnya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Timo mengisyaratkan kemungkinan sekuel The Shadow Strays. “Saya selalu punya keyakinan bahwa cerita ini bisa dilanjutkan,” ujarnya. Selain itu, Timo sedang mempersiapkan proyek film Hollywood, termasuk Nobody 2 yang akan rilis pada 2025 dan The Last Train to New York, remake dari Train to Busan.

Bagi Timo, esensi utama dari kesuksesan film laga bukanlah pada aksi semata, tetapi bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita bisa menggerakkan hati penonton. “Mulailah dengan naskah yang solid,” pesannya kepada para sineas muda.

Dengan segala pencapaiannya, The Shadow Strays menjadi bukti bahwa film laga Indonesia mampu bersaing di kancah global, membuka jalan bagi lebih banyak karya Tanah Air untuk bersinar di panggung dunia.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *